Cerca nel blog

sabato 15 luglio 2017

Beata M.Pia Mastena


 Kebajikan-kebajikan

Sabda Tuhan berbicara kepada kita apa yang kelihatan dan otentik karya Roh Kudus dalam diri kita, yaitu buah – buahnya dan kita memperoleh rahmat dan sukacita untuk melihat serta merasakannya dalam hidup Beata Maria Pia Mastena. Dalam hidupnya, beliau telah mewariskan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
 
 KASIH -   Maria Pia telah mengasihi Allah dan sesama, beliau telah memberikan seluruh dirinya tanpa membeda – bedakan, namun lebih mengutamakan yang kecil dan miskin sesuai denga teladan Yesus. Beliau telah mengasihi semua mereka yang telah berbuat jahat terhadapnya dengan mengampuni mereka serta menerimanya dengan penuh rasa syukur karena orang – orang itu membantunya untuk menjadi lebih mirip denga Yesus. 

 SUKACITA -   Beata Pendiri Maria Pia Mastena adalah seorang wanita yang periang, hidup, penuh semangat. Beliau sungguh menikmati sukacita Paskah yang lahir dari kaki salib Yesus, dalam pengalaman akan Kebangkitan, serta dari perjumpaannya dengan Yesus dalam Ekaristi, suatu sukacita terus – menerus yang dinamakan: giovialitas.

 DAMAI SEJAHTERA – Kedamaian hatinya terpancar di wajahmya dan dalam setiap karyanya.  Beata Pendiri aadalah orang penenun damai di sekolah tempatnya berkarya, dalam keluarga, dalam Gereja, dalam masyarakat, terutama di dalam komunitas tempatnya berbagi hidup dengan para suster.

 KESABARAN – Beliau telah menanti bertahun – tahun dalam keheningannya dalam berkarya, dalam kerendahan hati, dan dalam penyerahan dirinya kepada Allah, sebelum melihat pengakuan Gereja akan Kongregasi yang didirikannya. Beliau telah melihat jari tangan Allah yang ikut campur setiap saat dan menanti dengan sabar saat pernyataanNya.

 KEMURAHAN – Beliau selalu merindukan kebaikan banyak orang dan selalu bertekun untuk mengkonkretisasikan kebaikan ini melalui pikiran serta kerinduannya kepada sesama dengan cinta kasih.

 KEBAIKAN – Kebaikannya diungkapkan dengan sikap keibuannya yang mendalam yang ditujukan kepada para suster serta sesama yang membutuhkan dengan penuh kemanusiaan, pengertian, belas kasih, terpercaya serta sikap berbagi. 

 KESETIAAN – Bukan kebetulan, di atas makamnya, Beata ini disebut sebagai seorang Wanita yang Setia, Kuat, dan Lembut. Maria Pia telah menjadi seorang wanita yang setia kepada Allah dan sesama, setia terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya, serta pada perkataannya. Setia kepada Kasih, kepada Sabda Allah, dan kepada Gereja.

 KELEMAHLEMBUTAN – Buah Roh Kudus, kelemahlembutan adalah senjata melawan Si Jahat. Adalah juga cara berpikir dan menjadi seperti yang dikehendaki oleh Hati Yesus. Sepanjang hidupnya Maria Pia telah bertekun dan telah berusaha untuk menginkarnasikan dalam hidupnya kelemahlebutan.

 PENGUASAAN DIRI – Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus tentang penguasaan diri berkaitan dengan kepatuhan sempurna kepada Roh Kudus. Kita boleh mengatakan bahwa Beata Maria Pia Mastena telah sungguh – sungguh hidup menurut Roh, beliau tanpa syarat telah membiarkan dirinya dituntun oleh inspirasi Roh Kudus.