Cerca nel blog

domenica 6 giugno 2021

Pewaris Beata M. Pia Mastena

  “Marialah kita setia secara herois kepada niat kita agar kita dapat senantiasa  memandang wajah kudus Yesus ceria dan tersenyum. Jangan seharipun Kongregasi kita yang kecil ini ditandai oleh suatu kesalahan yang disengaja, oleh suatu kekurangan yang dikehendaki… Hanya dengan demikian, ia akan memperkenankan Kongregasi Wajah Kudus ini tersebar luas di mana-mana. Hanya dengan demikian akan nyata bahwa kita akan memperkenalkan dalam diri kita Sang Wajah Kudus Yesus, kita akan menyebarluaskan devosinya, kita akan menyilih dan memulihkan dalam karya nyata gambaran IlahiNya yang di rusak oleh dosa”. Karena itu, adalah sikap heroik bila kesetiaan, keterlibatan total, menjadikan mata kita sarana utama untuk melihat Kristus sebelum segalanya yang lain. Dan hidup bersama dengan Kristus, membuka pandangan kita hanya bagi WajahNya  yang Kudus, menyebarluaskan kongregasi, mendorong semua orang agar mereka mengenal dan mengakui Kristua dalam segala-galanya.

Penyebarluasan devosi Wajah Kudus sungguh berkaitan kepada sikap dan kesaksian para suster: semakin mereka setia kepada gambaranNya yang menderita, kepada identifikasiNya dalam diri mereka, semakin mereka dapat mendirikan Kerajaan Allah dalam jiwa-jiwa mereka, sesuai dengan keinginan besar dari Madre. Kesetiaan kepada Wajah Kudus adalah jaminan pasti akan perpautan hidup, sehingga jiwa dapat memuaskan Yesus sendiri, dengan melaksana kan kehendaknya, karena dimana berada usaha untuk mencari rahmat dan kemuliaan Allah, disanalah Sang Wajah Kudus akan bersinar dalam Wajah manusia di mana dan kapan saja.



 

 

 

 

 

 

 

Dari sifat Madre dapat di mengerti keyakinan yang mendalam, keinginan untuk meneruskan kepada jiwa-jiwa sukacitanya ynag paling besar, yaitu sukacita yang berasal dari perjumpaan dengan Kristus Penyelamat dan pengantin, melalui tindakan- tindakan cinta kasih, dalam menolong kaum miskin dan para penderita yang mengetuk pintunya,: di sanalah telah menjelma keinginannya yang mendalam untuk mendirikan dan memulihkan kehadiran Allah dalam diri manusia. ( dari buku N. Gori)