Cerca nel blog

venerdì 11 dicembre 2015

Natal - Persaudaraan

Sang penebus terus lahir setiap saat.
 Natal kita sudah seharusnya menjadi Natal harian dan bukannya Natal tahunan.
 Kita merayakan Natal setahun sekali seperti halnya hari-hari raya lainnya, untuk kita diingatkan dan disadarkan akan makna perayaan ini. Namun sudah seharusnya kita mengamalkan dan menghidupi nilai-nilainya setiap hari, sepanjang perjalanan hidup kita.

 Yesus terus lahir setiap saat dan setiap waktu dalam berbagai cara, berbagai pengalaman dan kejadian hidup, dalam berbagai orang dan situasi. Yesus terus lahir di saat-saat orang merasa kehilangan pegangan dan hasrat untuk hidup. 
Yesus lahir di tengah pertentangan, peperangan dan situasi-situasi genting. Yesus lahir dan hadir pada orang-orang kecil dan sederhana, yang miskin dan menderita. 
Yesus terus lahir di tengah krisis mundial yang berkepanjangan

Kita merayakan Natal dalam berbagai situasi. Ada yang merayakannya dalam suasana persaudaraan dan kekeluargaan, penuh kedamaian dan ketenteraman. Tetapi ada yang merayakannya dalam dentuman senjata perang, dalam ketakutan dan kegelisahan. Ada yang merayakan Natal penuh ketenangan, dalam kelimpahan dan kecukupan. Tetapi ada yang merayakannya dalam suasana gelisah, was-was. Itulah Natal! Yesus sendiri lahir dalam situasi menegangkan, penuh keterbatasan. Namun dari situasi ini lahirlah penyelamatan kita.