Cerca nel blog

sabato 25 aprile 2020

Tinggallah bersama kami


Sebuah Wajah yang terukir oleh Trinitas ... ungkapan belas kasih Allah terhadap kemanusiaan yang terluka.








 «Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam» 

"... mengambil roti dengan kedua tanganNya, memberkati, memecah – mecahkannya, serta membagi – bagikannya kepada mereka ..."  ( Lk.24 : 13-35)


pemecahan roti”, Yesus menumbuhkan, menguatkan dan mengutus. Tanpa membuang waktu mereka bergegas pulang. Apa yang harus disampaikan tidak bisa ditunda lagi.
Tuhan Yesus hidup, Dia datang berjumpa dengan kami, Dia menjelaskan kepada kami Kitab suci dan kami mengenaliNya pada saat Dia memecahkan roti! 
Mereka kembali ke Yerusalem dalam keadaan baru, kesedihan dan putus asa berubah menjadi sukacita yang besar … Saat ini, kita semua adalah murud – murid di Emaus.
 Kata Paus Fransiskus:  “Kadangkala kita dicobai untuk menjadi kristiani sambil menjaga jarak dari luka – luka Yesus. Tetapi Yesus ingin agar kita menyentuh kerapuhan manusia, menyentuh luka – luka sesama yang menderita.  Dia menanti agar kita bersedia menyangkali zona nyaman baik secara pribadi maupun berkomunitas yang membuat kita jauh dari penderitaan umat manusia, sehingga kita menerima dengan sungguh – sungguh keberadaan konkrit sesama dan mengenal besarnya kekuatan dari kasih sayang. Ketika kita melakukannya, hidup kita akan menjadi lebih mengagumkan dan kita akan mengalami hidup sebagai umat pilihan, dan menjadi bagian dari umat pilihan”. (EG 270)
Kita dipanggil untuk menyentuh dengan tangan kita luka – luka sesama yang menderita sambil Menyebarkan, Menyilih dan Memulihkan dalam diri mereka dan dalam diri kita, Gambaran Wajah Yesus yang manis.