Cerca nel blog

sabato 10 dicembre 2016

Satu hari Istimewa




PAUD Maria Pia Mastena merupakan satu Lembaga pendidikan yang memperhatikan perkembangan anak-anak usia dini'












Merangkul mereka ...

bermain sambil belajar..




Menerima kelebihan
dan keterbatasan dari setiap pribadi







            Bergerak, bernyanyilah...


Berdoa, menonton, mendengar..






Kami senang dengan PAUD Maria Pia Mastena

sabato 12 novembre 2016

Rumah induk CSV



San Fior -TV- Italia adalah sebuah Desa di bawa kaki penggununan Pre-Alpi, di situlah Beata Maria Pia Mastena memulai mendirikan Kongregasi baru yang dinamai Kongregasi Wajah Kudus.
Wajah Yesus, yang diburukkan oleh dosa,  dipulihkanNya dalam diri sesama manusia yang miskin, dipinggirkan, diperlakukan ketidakadilan..
Bagi M.Pia Wajah-wajah sesama adalah  wajah Yesus yang ditemukan setiap saat dalam karya misinya, dalam doa dan kontemplasi.

sabato 29 ottobre 2016

Pesta perak dan emas


Seorang berumur 25 tahun dikatakan masih mudah, dan kalau sudah berumur  50 tahun dianggap sudah tua.. kedua-duanya hari ini ada padaku, sehingga kita hadir di sini untuk bersama-sama merayakan pesta perak kehadiran kongregasi suster wajah kudus di Indonesia khsusnya di koting ini dan 50 tahun hidup membiara saya.
Membaca kembali perjalanan yang saya lalui tidak mudah… perasaanku pada hari ini hanya perasaan syukur, rasa terharu..
Semua yang terjadi dalam hidupku baik sebagai misionaris perintis di Indonesia maupun selama  50 tahun hidup membiara adalah rahmat Tuhan sendiri. Tuhanlah gembalaku tak ada kekurangan. Aku memberi kepada Tuhan yang memanggil saya hanya kekurangan dan dia memperkayakan saya dengan kelimpahanNya.
24 oktober 1991 saya dengan teman sr. Luciana injiak tanah Indonesia..Pada waktu itu satu kata pun saya tidak tahu..saya jual hanya senyumku…dan berani melangkah dengan harapan bahwa yang akan berkarya dalam diriku adalah Tuhan sendiri. Mulai belajar bahasa Indonesia di malang ( rm Anton CP adalah guruku ) saya belajar pagi sampai malam tanpa henti-hentinya supaya biasa berkomunikasi… Rm Arnoldus tahu tentang itu…jatuh bangun tetapi maju terus tanpa takut dan malu..
12 Desember 1992 mengalami gempa bumi yang menghancur rumah, hati dan menggoncankan kehadiran kami di koting ini,  namun karena kekuatan rahmat Tuhan kami bertahan sampai sekarang. Mulai dari nol dengan satu keyakinan bahwa yang mengutus aku tidak akan membiarkan aku berjalan sendiri .Keyakinan akan kekuatan Allah itulah yang memampukan saya untuk bertahan sampai saat ini. Hal inilah yang patut saya syukuri bahwa Allah Sang Rahim selalu memandang dengan kasih serta memberkati hambaNya yang Ia panggil dan Ia utus.
Saya juga menyadari bahwa selain kekuatan Allah, juga cinta dan perhatian serta dukungan umat, sahabat kenalan, para imam biarawan dan biarawati yang saya rasakan dalam hidup ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang berlimpah atas segala kebaikan, dukungan cinta dan kerjasama kita semua sehingga Wajah Allah semakin dinyatakan di tengah-tengah dunia.

Sr. Aloisia, CSV






Pesta  25 Tahun kehadiran suster-suster Wajah Kudus di Indonesia dan 50 Tahun hidup membiara sr. Aloisia, CSV







Mendengarkan
sabda Tuhan sebagai kekuatan hidup !

 



Memberi kesaksian hidup 






Merasakan kebersamaan sebagai sumber kebahagiaan


  




Menyelami sesama , membagi, solider dengan orang yang dijumpai



menarilah, bernyanyilah




sabato 1 ottobre 2016

Masuklah dalam dirimu




 Doa pengakuan St. Agustinus yang diringkas dan disadur oleh Sipke van der Land, “Masuklah Dalam Hatiku” (hal. 15):
 
Bagaimanakah aku dapat menemukan
ketenangan di dalam Engkau?
Bagaimanakah Engkau dapat masuk dalam hatiku dan memenuhinya dengan kebahagiaan?
Aku ingin melepaskan yang jahat
dan memperoleh yang baik.
Kasihanilah aku
dan berikanlah aku kata-kata yang tepat.
Engkau menghendaki agar aku mencintai Dikau,
tetapi sebenarnya aku tidak pantas.
Dan jika aku tidak mencintai Dikau,
Engkau akan marah, lalu aku terancam.
Aku tidak boleh memikirkan hal itu.

Ya Allah,
Engkau yang begitu berbelaskasih,
apakah gerangan Kaukehendaki dari padaku?
Bolehkah Engkau menjadi keselamatanku?
Aku ingin mendengar jawaban-Mu.
Hatiku mendengarkan Dikau
dan rindu akan Sabda-Mu: Akulah keselamatanmu.
Aku mau menahan Engkau teguh-teguh,
Walaupun aku harus mati untuk menemukan
kehidupan.
Rumah kediaman jiwaku terlalu sempit bagi-Mu;
maukah Engkau membuatnya lebih luas?
Keadaannya begitu rusak;
maukah Engkau membaharuinya?
Di dalam diriku terdapat hal-hal
yang tak patut dalam pandangan-Mu,
akan tetapi siapa gerangan selain Engkau
yang mau mengampuni kejahatan-kejahatanku?
Sudilah menyucikan aku.

Aku percaya, maka dari sebab itu aku berbicara demikian.
Ya Allah, Engkau mengetahuinya.
Aku telah mengakui dosaku kepada-Mu.
Bukankah Engkau telah mengampuninya?
Aku tidak mau menyembunyikan sesuatu di hadapan-Mu.
Aku tidak mau menipu diriku.
Sebab, jika Engkau memperhitungkan dosa-dosaku,
maka aku sama sekali tidak berguna bagi-Mu,
ya Allah

sabato 2 luglio 2016

Suster Wajah Kudus



  
Semangat suster -suster  Wajah Kudus  didasarkan 

pada warta Kitab Suci tentang manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dipanggil 

untukmenjadi sama seperti Dia.



Dalam karya kerasulan suster-suster Wajah

Kudus berusaha untuk mencari dan menemukan

Wajah Yesus dalam diri sesama,






...menurut karisma khusus suster-suster Wajah Kudus membaktikan diri untuk memancarkan

Wajah Kristus  yang menderita dengan karya pastoral di tempat terisolir..





...mengadakan kegiatan pendidikan katolik,

animasi dan katekese bagi anak-anak di paroki

atau di stasi.


...mengunjungi, membawa komuni kudus kepada orang  sakit dan jompo sebagai tanda

kehadiran Yesus sehingga mereka dihibur..





mengambil bagian yang aktip

dalam liturgis

dan dalam pewartaan injil

di  setiap sudut dunia .



giat bersama orang muda karna merekalah yang empunyai masa depan





  mengunjungi kekuar- keluarga merupakan

karya misioner untuk mewujudkan

 kerasulan yang diwariskan

oleh Pendiri Beata M. Pia Mastena

sabato 28 maggio 2016

Ekaristi


Hari Raya Tubuh dan    Darah Kristus

    
“Ketika kita menghadiri Misa kita tidak datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan”  Cardinal Arinze




Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Seiris roti dan seteguk anggur memang terlalu sedikit untuk mencukupi kelaparan dunia. Tetapi Tuhan sendiri, yang mengumpulkan dan memberikan pangan kepada umat-Nya, yang akan memperkuat mereka. Dengan iman hendaknya kita terima hidup melimpah yang dikorbankan oleh Kristus dalam Ekaristi tanpa memperhitungkan kelemahan-kelemahan kita. Seperti para rasul ketika terjadi mukjizat perbanyakan roti itu, kita hendaknya kini menjadi rahmat Allah (1Kor 4:1)
 Hari Raya Tubuh dan darah Kristus, sebagai PERAYAAN: hendaknya kita berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi dengan kondisi yang laiak, baik fisik maupun hati dan budi.
 Sebagai KURBAN : Ekaristi mengingatkan kita akan kurban Kristus (sengsara, wafat dan bangkit). Oleh karna itu, hendaknya kita bersyukur atas besarnya kasih Tuhan yang mau berkurban demi keselamatan kita. Dan hendaknya pengorbanan Kristus mendorong kita untuk berani berkorban dan mau berkorban melalui sikap "peduli dan berbagi". 
Sebagai PERJAMUAN : Di dalam perjamuan Ekaristi,  Kristus sendiri yang menjadi Tuan Rumah sekaligus santapan, karna Yesus memberikan Tubuh dan DarahNya dalam rupa roti dan anggur. Setiap kali kita menerima komuni kudus, kita menerima Yesus Kristus dalam diri kita. Apa yang dimakan dan diminum senantiasa mempengaruhi orang yang memakan dan meminumnya. Maka dengan menerima dan menyantap Tubuh Kristus diharapkan kita hidup dan bertindak sesuai dengan perintah dan sabda Kristus, dan dengan demikian menjadi sahabat-sahabat Yesus.
Maka semoga Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini membangkitkan rasa hormat kita terhadap perayaan Ekaristi serta mendorong kita unyuk berani dan mau berkorban melalui sikap peduli serta berbela rasa, serta sekaligus menguatkan kita untuk menghidupi semangat Kristus di dalam hidup harian kita. Bersama St. Thomas Aquinas  marilah kita turut bermadah "Panis Angelicus fit panis hominus .. ... duc nos quo tendimus ad lucem quam inhabitas "Roti Malaikat menjadi santapan manusia  ... ... antarlah kami ke Cahaya di mana Engkau berada".




Bersembah, bersujud, berterima kasih dan bersyukur...
  " Tinggallah bersamaKU "