Cerca nel blog

sabato 25 agosto 2018

Kapitel Jenderal ke XV





 TEMA :

 “ Murid-murid yang keluar untuk mewartakan Wajah Tuhan yang berbelas kasih di setiap  
      pelosok dunia”






IKON MIROFORE = wanita-wanita yang  pergi  ke kubur Yesus



   Kubur kosong   (Mc 16,1-8: Lk 24,1-11: Mt. 28,1-10 )



Ikon yang dipilih untuk kapitel ke XV adalah karya dari pt. M. Rupnik dan menyatakan momen yang mana wanita-wanita tiba di kubur Yesus dan mendapatinya terbuka dan kosong. Di tangan mereka kain-kain dan wangi-wangian untuk meminyaki tubuh Yesus. Mereka tiga orang, tetapi begitu rapat tubuh mereka sehingga nampak satu yang berjalan pada tujuan yang sama, dengan mengikuti petunjuk malaekat : kubur yang kosong. 
      Tubuh  ketiga wanita  itu, yang nampak satu, menyatakan komunio di dalam Trinitas dan panggilan komunitas religius, yang sesuai dengan konstitusi suster CSV, dipanggil untuk membentuk satu tubuh dan satu hati, dan dipanggil untuk berjalan bersama menuju Kristus yang bangkit, di jalan-jalan Kerajaan untuk mewartakan keharuman hidup baru.
Kubur kosong menggambarkan maut...Maut telah dikalahkan....Di dalam kubur dapat  melihat kain yang menyelimuti tubuh Yesus yang terlipat rapih tapi tanpa tubuh Yesus...di samping terdapat kain-kain yang meliputi Wajah Yesus, di situlah nampak misteri, mujizat kebangkitan. Tubuh Yesus tidak dicuri, tetapi bangkit dengan meninggalkan benda-benda sebagai bukti.




Malaikat 

Pada kubur yang kosong, para wanita  berjumpa dengan seorang berpakaian putih, yang duduk...ialah malaikat kebangkitan, yang mewartakan bahwa Yesus tidak mati tapi hidup..                    
                  Pada hari-hari yang kita alami kegelapan, krisis, kesusahan, kekecewaan, Tuhan tetap memberi malaikatNya yang berkata : jangan takut, jangan mencari hanya salib, tetapi ingatlah bahwa Dia telah bangki. !  Malaikat kebangkitan nampak tenang, cerah. Memberi ketenangan, damai. Dia dengan tangan kanan  menunjukkan kubur kosong,,  dengan tangan kiri katakan bahwa Yesus bukan lagi di antara orang mati. Yesus hidup dan tidak mati lagi.


        Pemandangan wanita-wanita di depan kubur kosong





Tiga wanita, dengan pemandangan tertegun berbalik ke kubur kosong, menyatakan ketakutan,
 keheranan..
 Mereka tidak bicara, berdiam diri, tetapi pemandangan mereka menyatakan perasaan kehilangan
 terhadap apa yang mereka sedang melihat. Mereka merasakan cahaya gemilang yang muncul dari
  kubur dan menarik  tatapan mereka, tetapi pada saat yang sama menyalaukannya.
 Mungkin karna itu wanita ketiga mengalihkan matanya dan memandang  kita.



Tangan-tangan wanita, sebagian besar diselimuti, adalah tangan yang melayani, tangan yang
 membawa kain, aroma,wangi-wangian untuk menghormati tubuh Yesus, 
adalah tangan yang membelai, yang menghibur, yang meringankan, yang berdoa,
 tangan yang tahu meninggalkan apa yang tidak perlu lagi seperti aroma yang mereka bawa
 yang tidak dapat dipakai lagi karena Tuhan sudah bangkit.

Keharuman Paska bukanlah aroma-aroma biasa tetapi adalah aroma dari Tuhan sendiri yang telah bangkit, aroma hidup baru, aroma cinta kasih. 
Sekaranglah aroma tersebut bukanlah aroma yang dipegan oleh tiga wanita tetapi oleh kita semua
 karna kita telah dibaptis dalam Kristus,  kita dipanggil menjadi dan mewartakan kepada dunia aroma yang baik, aroma Kristus yang telah bangkit, aroma  hidup baru.
 



S Seperti Maria dan wanita-wanita kita pun diutus kepada sesama
Kaki para wanita adalah kaki yang bergerak di jalan-jalan dunia 
sebab melalui malaikat wanita- wanita diutus untuk mewarkakan kepada saudara- saudara untuk memberitakan bahwa Yesus telah bangkit. 
Yesus sendiri berkata kepada mereka : “ jangan takut, pergilah dan wartakanlah kepada saudara- saudara bahwa saya mendalui mereka ke Galilea. Di situlah mereka akan melihat aku. “ ( Mt 28, 10. )
Gereja yakin bahwa di antara wanita-wanitaa ada juga Maria Ibunya. 
Maria adalah Mirofora yang membawa Putera Allah dalam dirinya,
yang diurapi sebagai imam dan pengantin Gereja. 
Tiga mirofore adalah mereka yang menjadi saksi dan mencari pengantin ... 
Yesus pergi untuk bertemu wanita-wanita, untuk memberi kekuatan agar mereka mampu
 mewartakan ketangkitaNya, walaupun tidak dipercayakan. 
Dengan kekuatan tersebut mereka pergi...mewartakan...Tuhan sudah bangkit....

Konstitusi CSV : art 67
 Bapa telah mengutus PuteraNya untuk mewartakan kepada dunia kabar gembira tentang keselamatan. Kistus Yesus telah mendirikan Gereja untuk melanjutkan tugas perutusannya. 
Kita diutus oleh Gereja, yang telah menerima dan meneguhkan kasisma, berdasarkan panggilan khusus kita, untuk menghadirkan di dunia Misteri Paskah Kristus dalam WajahNya. Untuk itu kita mau menjadi cerminan Wajah tersebut yang menyatakan kekayaan cintaNya yang penuh belas kasih di antara manusia.