Seorang berumur 25 tahun dikatakan masih mudah, dan kalau sudah berumur 50 tahun dianggap sudah tua.. kedua-duanya hari ini ada padaku, sehingga kita hadir di sini untuk bersama-sama merayakan pesta perak kehadiran kongregasi suster wajah kudus di Indonesia khsusnya di koting ini dan 50 tahun hidup membiara saya.
Membaca kembali perjalanan yang saya lalui
tidak mudah… perasaanku pada hari ini hanya perasaan syukur, rasa terharu..
Semua yang terjadi dalam hidupku baik
sebagai misionaris perintis di Indonesia maupun selama 50 tahun hidup membiara adalah rahmat Tuhan
sendiri. Tuhanlah gembalaku tak ada kekurangan. Aku memberi kepada Tuhan yang
memanggil saya hanya kekurangan dan dia memperkayakan saya dengan
kelimpahanNya.
24 oktober 1991 saya dengan teman sr.
Luciana injiak tanah Indonesia..Pada waktu itu satu kata pun saya tidak
tahu..saya jual hanya senyumku…dan berani melangkah dengan harapan bahwa yang
akan berkarya dalam diriku adalah Tuhan sendiri. Mulai belajar bahasa Indonesia
di malang ( rm Anton CP adalah guruku ) saya belajar pagi sampai malam tanpa
henti-hentinya supaya biasa berkomunikasi… Rm Arnoldus tahu tentang itu…jatuh
bangun tetapi maju terus tanpa takut dan malu..
12 Desember 1992 mengalami gempa bumi yang menghancur
rumah, hati dan menggoncankan kehadiran kami di koting ini, namun karena kekuatan rahmat Tuhan kami bertahan
sampai sekarang. Mulai dari nol dengan satu keyakinan bahwa yang mengutus aku tidak
akan membiarkan aku berjalan sendiri .Keyakinan akan kekuatan Allah itulah yang
memampukan saya untuk bertahan sampai saat ini. Hal inilah yang patut saya
syukuri bahwa Allah Sang Rahim selalu memandang dengan kasih serta memberkati
hambaNya yang Ia panggil dan Ia utus.
Saya juga menyadari bahwa selain kekuatan
Allah, juga cinta dan perhatian serta dukungan umat, sahabat kenalan, para imam
biarawan dan biarawati yang saya rasakan dalam hidup ini. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih yang berlimpah atas segala kebaikan, dukungan cinta
dan kerjasama kita semua sehingga Wajah Allah semakin dinyatakan di
tengah-tengah dunia.
Sr. Aloisia, CSV
Pesta 25 Tahun kehadiran suster-suster Wajah Kudus di Indonesia dan 50 Tahun hidup membiara sr. Aloisia, CSV
Mendengarkan
sabda Tuhan sebagai kekuatan hidup !
Merasakan kebersamaan sebagai sumber kebahagiaan
Menyelami sesama , membagi, solider dengan orang yang dijumpai
menarilah, bernyanyilah