Doa Vigilia
Peringatan Liturgi
Beata Maria Pia Mastena
“Mengikuti jejak Madre Mastena, teruslah
kita berjalan – Para Peziarah Wajah
Tuhan”
Tujuan: Menelusuri jejak Madre Mastena melalui perjalanan rohani
sembari merenungkan tiga cinta dalam hidupnya: Ekaristi, Wajah
Kristus dan Sesama saudara.
Bila memungkinkan, doa Vigili dapat dimulai di luar ruangan,
agar lebih menghayati makna ziarah ini. - Untuk momen ini (di
luar ruangan) siapkan tempat dengan gambar Madre Mastena; Di kapel, persiapkan altar untuk Adorasi dan atur tempat untuk
meletakkan dua gambar yang akan dibawa pada saat yang
ditentukan: Wajah Kudus dan gambar sampul depan doa Vigili. Siapkan gambar tapak kaki dan pena untuk setiap orang, untuk
diserahkan pada awal doa (lihat lampiran);
P: Malam ini kita berkumpul sebagai Keluarga Religius
untuk merayakan doa malam sebagai persiapan untuk
perayaan Peringatan Liturgi Madre Mastena. Undangan
untuk momen ini adalah untuk memulai perjalanan, sebagai
peziarah Wajah Tuhan. Berjalan sebagai peziarah berarti
memiliki titik akhir, artinya gerakan kita memiliki arah,
tujuan. Berjalan berarti memiliki tujuan, bukan bergantung
pada kesempatan: mereka yang berjalan memiliki arah,
mereka tidak berputar-putar, mereka tahu ke mana harus
pergi, mereka tidak membuang waktu dengan berpindah
dari satu tempat ke tempat lain. Berjalan berarti setia.
Tuhan adalah tujuan kita. Mereka yang memiliki Tuhan di
dalam hati mereka telah menerima anugerah Bintang Utara
untuk diikuti: cinta yang kita terima dari Tuhan adalah
alasan bagi cinta yang harus kita tawarkan kepada orang
lain. Merenungkan misi Madre Mastena, kita menyadari
bahwa seluruh hidupnya adalah ziarah cinta yang setia dan
hening di bawah panji tiga kata kunci: Ekaristi, Wajah
Kristus, dan wajah sesama. Karena itu marilah kita
bangkit dan berangkat sebagai peziarah Wajah Kristus,
membiarkan diri kita diilhami oleh kekudusan Pendiri,
yang sejak usia dini memahami bahwa keberadaannya tidak
boleh statis, tetapi eksodus yang konstan, ziarah
berkelanjutan yang akan menuntunnya untuk sepenuhnya
memenuhi kehendak Tuhan.
Tanda salib...
Gambar Madre Mastena dapat dibawa ke kapel, sementara semua orang
masuk dalam prosesi bernyanyi.
LAGU PEMBUKA:
Momen Pertama: Ekaristi – Jantung Peziarahan
Altar dipersiapkan untuk saat Adorasi
P: Ekaristi adalah jantung dari seluruh peziarahan
hidup Madre Mastena. Di hadapan Sakramen Mahakudus,
ia menemukan kekuatannya, diisi ulang, dan membiarkan
dirinya diubah. Setiap komuni baginya merupakan langkah
yang lebih dalam dalam persatuan dengan Kristus.
Peziarah tidak berjalan dengan kekuatannya sendiri: seperti
Elia di padang gurun, ia dipelihara dan didukung oleh
Tubuh Kristus, yang memberinya kekuatan untuk
melanjutkan perjalanannya. Marilah kita bersiap
menyambut Wajah Ekaristik Yesus, pusat kehidupan Madre
Mastena. Marilah kita juga berhenti sejenak di sepanjang
jalan untuk menenangkan hati dan membiarkan diri
bertemu dengan tatapan-Nya yang berjalan bersama kita.
LAGU EKARISTI
Kemuliaan, kehormatan, penyilihan ….
Hening/Adorasi pribadi
BACAAN: (1Raj 19,4-8)
L1: 4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari
perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon
arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu!
Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini
tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar
itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta
berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah
kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu
ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan
menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab
kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh
kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat
puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni
gunung Horeb.
Hening
P: Ungkapan "bangkit dan makanlah" merupakan
panggilan untuk memperhatikan kebutuhan kita dan
pencarian kita akan Tuhan. Ungkapan ini merupakan
dorongan untuk menjaga diri kita sendiri, memperbarui
harapan kita serta untuk mencari kekuatan untuk terus
menjalani kehidupan ini. Ibu Mastena memiliki cinta yang
mendalam terhadap Ekaristi, pusat spiritualitasnya.
Sebelum menerima Ekaristi Yesus, ia menemukan
penghiburan dan kekuatan yang diperlukan untuk
mencintai, melayani, dan terus menjalani hidupnya, bahkan
di saat ada ketidakpastian dan keraguan.
Hening / doa pribadi
L2: " Ya Ekaristi Ilahi, betapa tak terlukisnya Engkau
menghibur jiwa peziarah yang sia-sia mencari
kebahagiaannya jauh dari-Mu. Berilah aku, ya Yesus,
untuk selalu dan hanya menghirup atmosfer Tabernakel
Ekaristi-Mu yang paling murni!..." (Madre Mastena).
UNTUK DIRENUNGKAN:
P: Ekaristi adalah sumber dan penopang kehidupan Ibu
Mastena.
Bagaimana saya bisa mendapatkan kekuatan dari
Ekaristi? Apakah Ekaristi merupakan pusat perjalanan saya?
Musik instrumental
P: «"Ekaristi adalah sekolah agung tempat kita belajar
melihat wajah Tuhan dan memasuki hubungan yang intim
dengan-Nya" (Benediktus XVI). Bagi Ibu Mastena,
merenungkan Wajah Yesus berarti merenungkan Wajah
kasih yang telah memberikan diri-Nya bagi kita. Mari kita
beralih ke momen kedua dari Misa Malam kita:
merenungkan Wajah Yesus". Mari kita memasuki momen
sakral ini dengan penuh rasa hormat.
LAGU:
Sambil bernyanyi, gambar Wajah Kudus diarak masuk
Momen kedua:Wajah Kristus: arah perjalanan
P: “Melihat kesucian Madre Maria Mastena, adalah sah
untuk mengenalinya sebagai seorang seniman besar yang
mampu menanamkan dalam dirinya Gambar Kristus
melalui banyak teladan kebajikan, "Wajah dari wajah-
wajah", Sang Wajah terindah yang terdapat di antara anak-
anak manusia. Madre Mastena terpesona oleh kontemplasi
Wajah Kristus, secara khusus yang dirusakkan pada saat
Ia didera. Melihat Wajah ini berarti melihat Cinta yang
memberikan dirinya sendiri secara total sampai akhir.
Peziarahannya ditandai dengan pencarian terus-menerus:
untuk menemukan tatapan Yesus dan, melaluinya,
menemukan jalannya sendiri. Dalam kontemplasi ini, ia
menemukan tidak hanya takdirnya, tetapi juga cara
hidupnya.
Hening
L1: Agung dan istimewa tujuan panggilan kita, sama
agung dan istimewanya usaha kita, semakin agung dan
agung pula kemuliaan yang akan kita peroleh di surga, di
mana kita akan mampu merenungkan Wajah Kudus
Mempelai Surgawi kita, yang tidak lagi cacat, melainkan
cemerlang, mulia, agung abadi dengan keindahan surgawi.
(Madre Mastena)
Hening
L2: Tujuan dari panggilan religius kita sungguh agung dan
istimewa. Kita telah dipilih karena kasih yang murni untuk
hidup dalam persekutuan yang intim dengan Dia yang
memanggil kita untuk meninggalkan segalanya demi
mengikuti-Nya. Komitmen, doa, pelayanan, keheningan,
pengorbanan, dan sukacita kita sehari-hari merupakan
ungkapan konkret kasih kita kepada-Nya. Ibu Mastena tahu
bahwa setiap gerakan kecil dalam mengkontemplasikan
Wajah Yesus merupakan persiapan yang menuntunnya
kepada perjumpaan definitif dengan-Nya. Semoga
kekudusannya mengilhami kita untuk hidup dengan
kemurahan hati dan sukacita, karisma yang telah
dipercayakan Tuhan kepada Kongregasi kita. Semoga
setiap gerakan hari kita, bahkan yang paling sederhana
sekalipun, penuh dengan makna, dengan mengetahui
bahwa segala sesuatu mempersiapkan kita untuk kemuliaan
kekal, di mana kita akan selamanya menjadi milik-Nya
yang telah memilih kita.
LAGU
P: Didoakan secara dua koor:
Yesusku, aku mengasihi-Mu... Aku mengasihi-Mu dan,
ketika aku mengucapkan kata-kata ini, aku ingin agar
hatiku tetap berkobar, terbakar oleh api ilahi-Mu, aku ingin
agar semua hati tetap diselimuti oleh api kasih-Mu!
Aku akan mengikuti-Mu, Yesus, di antara bunga-
bunga dan duri-duri, bernyanyi, berkorban, demi
kasih abadi-Mu; kidung-kidung khusyuk bagi
keindahan ilahi-Mu, akan selalu kumainkan dengan
harpa emas!
Wajah Kudus-Mu, akan selalu kurenungkan. Pandanganku
yang penuh kasih akan tertuju kepada-Nya, silihku yang
penuh kasih kepada-Nya.”
WAJAH-MU YANG KUDUS telah dipercayakan
kepada kami dan kami ingin membuatnya selalu
bahagia secara ilahi, selalu puas secara ilahi, selalu
tersenyum.
(Beata Mastena)
Hening/doa pribadi
P: Kontemplasi sejati tidak menjauhkan kita dari dunia –
sebaliknya, ia mengutus kita keluar. Wajah yang sama yang
kita sembah dalam Ekaristi dan dalam keheningan
tabernakel, kita temukan dalam wajah saudara kita.
Kristus yang menarik kita ke dalam keintiman adalah Dia
yang sama yang menanti kita di lorong-lorong komunitas,
dalam diri orang sakit, anak-anak, dalam diri orang miskin,
mereka yang menderita dalam keheningan. Beginilah cara
hidup Madre Maria Pia Mastena: baginya, Wajah Yesus
yang rusak selama Sengsara bukan hanya menjadi objek
pemujaan dan kontemplasi, tetapi terutama merupakan
kunci untuk memahami-Nya dalam setiap saudara. Dengan
hidupnya, ia mengajarkan bahwa perlu untuk merenungkan
Wajah Kristus dalam doa, untuk kemudian mengenali-Nya
dalam saudara-saudari kita dengan cinta yang sama,
penghormatan yang sama, penyerahan diri yang sama.
Dengan hati yang dihangatkan oleh perenungan Wajah
Yesus, kita dipanggil untuk beralih ke momen ketiga dari
Vigili kita, di mana kita diundang untuk mengenali Wajah
Yesus dalam Wajah-wajah konkret yang Ia percayakan
kepada kita setiap hari. Semoga teladan dari Madre Pendiri
mengilhami kita untuk menjalani bagian ini dengan
kepekaan dan cinta.
LAGU
(Sambil bernyanyi diarak masuk gambar sampul depan doa ini)
Momen ketiga: Pelayanan kepada sesama
P: “Madre Mastena mampu membuat Wajah Tuhan
bersinar melalui karakteristik pribadinya, melalui ungkapan
belas kasih, amal, pengampunan, dan pelayanan terus-
menerus kepada mereka yang paling membutuhkan”.
Dengan pengorbanan, kesulitan, iman, dan kegigihan yang
besar, pada tahun 1936 ia mendirikan Kongregasi Suster-
suster Wajah Kudus, mewariskan kepada para susternya
proyek hidupnya, yang secara ringkas didefinisikan
sebagai: «untuk menyebarkan, menyilih, memulihkan
Wajah Kristus dalam diri saudara-saudara kita». Maka ia
menjelaskan, dalam beberapa kata yang singkat namun
mendalam, kepada para biarawati muda tentang karisma
Biarawan Wajah Kudus: «Ketika seorang saudara sedih
dan menderita, tugas kita adalah mengembalikan senyum
ke wajahnya... Inilah misi kita: untuk mengembalikan
senyum ke Wajah Yesus yang manis di wajah saudara
kita!»
DITERANGI OLEH SABDA ALLAH
LAGU
BACAAN INJIL - Mat 25, 35-45
• Setelah membaca, hening sejenak untuk interiorisasi
P: Tidak mungkin mengikuti Yesus sambil mengabaikan
begitu banyak saudara dan saudari yang ada di samping
kita dan yang tidak menemukan "ruang atau tempat" dalam
masyarakat kita. Kristus sendirilah yang mengatakan
kepada kita: "Kamu melakukannya untuk Aku". Ia
mengidentifikasi diri-Nya dengan mereka yang lapar, haus,
dengan orang sakit, yang dipenjara, yang terlupakan.
"Dalam diri orang miskin, kita menemukan tempat
istimewa untuk berjumpa dengan Kristus. Dan ini
adalah karunia yang berharga dalam kehidupan para
pengikut Yesus: menerima karunia untuk berjumpa dengan-
Nya di antara para korban dan mereka yang sengsara. (...)
Perjumpaan dengan Kristus di antara orang-orang terkasih-
Nya memperkuat iman kita".
L1: “Kehidupan seorang Kristen benar-benar merupakan
suatu masa berjaga-jaga yang panjang, masa penantian
akan Tuhan. Akan tetapi, kita, sebagaimana diingatkan oleh
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika,
adalah “kita semua anak terang” (Tes 5:5), karena
melalui Pembaptisan, kita diperkenalkan kepada Kristus,
Sang Terang dunia. Madre Mastena tahu bagaimana
mengenali dan menyambut Terang yang menerangi, yang
telah membuatnya menjalani kondisinya sebagai seorang
religius dalam pencarian terus-menerus untuk
menghadirkan kemegahan Wajah Kudus yang begitu
dicintainya kepada para saudaranya. Kita juga dipanggil
untuk menjadi cerminan Wajah Kristus di dunia”.
UNTUK DIRENUNGKAN:
Apakah orang lain melihat Wajah Kristus dalam
diriku?
Apakah aku mengenali-Nya dalam diri saudara-
saudariku dengan kasih yang sama seperti aku
merenungkan-Nya dalam doa?
Hening/ doa pribadi
L2: Rendah hati – taat – tulus ikhlas, ikhlas – tanpa basa-
basi, rela pergi ke ujung bumi untuk menyelamatkan jiwa-
jiwa terkasih yang ditebus oleh Darah Yesus.
P: Pemikiran Ibu Mastena ini tidak hanya menggambarkan
profil biarawati Wajah Kudus, tetapi juga menunjukkan
jalan sejati kerendahan hati, ketaatan, dan pengabdian yang
murah hati. Di sinilah tumbuh panggilan pemulihan yang
dijalaninya dengan radikal. Mengikuti jejak Ibu Mastena
lebih dari sekadar mengagumi hidupnya: itu berarti
memilih, hari demi hari, jalan yang sama dari kasih yang
hening dan pelayanan yang tersembunyi. Itu berarti
melanjutkan misi pemulihannya di dunia. Madre
Mastena hidup di era di mana dunia menderita oleh perang,
kehancuran, ketidaksetaraan sosial, dan kurangnya
kesempatan. Dia adalah seorang peziarah di semua tempat
ini, mengunjungi pinggiran secara fisik dan eksistensial.
Hari ini, seperti kemarin, dunia menangis karena perang
dan kehancuran. Kita mendapati diri kita menghadapi
benua baru: "benua digital". Hari ini, seperti kemarin,
Wajah Yesus terus menderita dalam kenyataan yang dingin
dan hening dari saudara-saudari kita. Dihadapkan dengan
kenyataan penderitaan yang berbeda ini yang menimpa
seluruh dunia, kita dapat bertanya pada diri sendiri:
• Di manakah kita berada?
• Apa yang sedang kita lakukan?
Musik instrumental
Mengikuti jejak Beata Mastena
P: Madre Mastena tidak memilih jalan yang mudah. Ia
pergi menemui orang miskin, orang sakit, orang yang
dihina - bukan karena kewajiban, tetapi karena cinta -
Ia menjalani kekudusannya dengan menapaki jalan yang
penuh rasa sakit dan penderitaan - yang hanya sedikit
orang berani untuk melakukannya - Kesaksiannya
adalah seruan yang fasih yang memacu kita untuk terus
maju bahkan ketika jalannya gelap; untuk melayani bahkan
ketika kita tergoda untuk mencari kenyamanan; dan untuk
menjangkau hati yang terluka dan terluka.
Pada saat ini, kita diundang untuk sedikit menggunakan
imajinasi kita. Mari kita bayangkan bahwa Ibu Mastena ada
di sini bersama kita:
Ke mana dia akan pergi?
Siapa saja yang dihiburnya?
Apa yang dilakukannya jika berhadapan dengan
penderitaan zaman ini?
Hening
P: Pada awal doa Vigili, kita semua menerima gambar
tapak kaki. Saat ini kita dipanggil untuk menulis jawaban
kita terhadap pertanyaan-pertanyaan terakhir ini sesuai
dengan apa yang telah kita bayangkan dan renungkan.
Kemudian, selalu dalam suasana hening penuh doa, kita
dipanggil untuk menyusunnya di sekitar gambar yang telah
dipersiapkan untuk doa Vigili ini
Musik
Didoakan bersama:
Tuhan Yesus, yang telah menuntun Madre Mastena di jalan
Ekaristi, merenungkan Wajah-Mu yang penuh penderitaan
dan melayani saudara-saudara kami, jadikanlah kami
penerus misinya. Biarlah kami juga tahu bagaimana
meninggalkan jejak cinta yang menyilih, menyambut, dan
melayani di dalam dunia. Amin.
Bapa kami...
LAGU PENUTUP ADORASI:
DOA KEPADA MADRE MASTENA
Cerca nel blog
sabato 5 luglio 2025
BERDOALAH BERSAMA BEATA MARIA PIA MASTENA
sabato 15 marzo 2025
TRANSFIGURASI
Gunung Tabor adalah lokasi Transfigurasi Kristus, dimana Yesus dimuliakan di atas gunung, berubah wajah menjadi bersinar-sinar dan kelihatan berbicara dengan Musa dan Elia. Ada juga tiga murid Yesus yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes yang menemani Yesus pada saat proses Transfigurasi kala itu.
Peristiwa ini merupakan puncak spiritualitas dari Yesus. Cahaya kemuliaan yang memancar dari wajah Yesus itu untuk memberikan pengajaran kepada para murid, bahwa di balik peristiwa yang menyedihkan yang akan dialami Yesus. Peristiwa yang akan membawa pada kemenangan, kemuliaan, bahwa di balik hinaan dan caci maki akan ada kemuliaan yang akan menguatkan para murid dalam kehidupan mereka dalam mengikuti guru (Yesus) mereka itu.
Peristiwa ini kemudian menjadi tradisi umat Kristen dalam menghayati salah satu peristiwa hidup Yesus Kristus. Waktu untuk melaksanakan transfigurasi ini berlangsung pada minggu sebelum merayakan Hari Raya Jumat Agung sebagai peringatan kematian Yesus. Transfigurasi ini dijadikan titik sentral dalam karya Yesus sebagai Mesias menurut rencana Allah. Peristiwa ini dapat diketahui dalam Alkitab pada Injil Matius 17:1-12, atau di Injil Markus 9: 2-13 atau di Injil Lukas 9: 28-36.
BASILIKA TRANSFIGURASI
venerdì 17 gennaio 2025
cinta akan Ekaristi
Teks - teks tentang Ekaristi
1) Betapa bahagianya setiap hari! Betapa bahagianya setiap hari!
Setiap hari saya menemukan Engkau dalam Ekaristi, ya Yesus,
saya lebih beruntung daripada para murid: saya dapat menerimaMu dalam jiwa saya,
sendirian denganMu dan hanya melakukan satu hal denganMu.
Berapa banyak air mata yang telah saya tumpahkan!
Misi saya kepada saudara-saudara selalu keras dan melelahkan.
Tetapi Engkau telah melihat saya di pagi hari sehingga saya bisa beristirahat sepanjang hari
di hatiMu. 2) O makanan termanis jiwaku, Yesus Ekaristi, hanya Engkau yang dapat memuaskan
rasa lapar dan dahagaku: segala sesuatu yang lain terasa hambar bagiku.
Bagi pengantinMu, memakan hal-hal yang bersifat materi pasti merupakan penghinaan
dan keinginan yang lebih kuat untuk bergabung denganMu, O Gandum pilihan, o Anggur
yang menumbuhkan para perawan. 3) Jika Engkau tahu betapa bahagianya saya! Saya akan memiliki sebuah gereja kecil
dan apa yang lebih dari sebuah Tabernakel
Segalanya untukku, di rumah bersamaku, milikku !
Aku berkata untuk memperlakukannya dengan baik, Yesus Ekaristi,
asalkan Dia mendengarkan aku dalam apa yang aku minta dariNya,
asalkan untuk kemuliaan-Nya yang lebih besar dan demi kebaikan jiwa-jiwa.
4) Pesta besar hari ini! Untuk pertama kalinya dalam gereja kecil,
saya menakthakan sakramen mahakudus selama satu jam untuk adorasi !
Betapa hebatnya membawa bunga dan dengan sungguh-sungguh mengatur taktha kecil
yang semuanya milikku. Hidup Ekaristi Yesus! Saya tidak bisa memikirkannya lebih panjang
lagi karena saya harus membantu dan meletakkan perhiasan untuk Mempelai .
5) Di sini bersujud di hadapanMu, (dalam Sakramen Mahakudus), oh termanis,
sangat cinta dan paling bersemangat, Mempelaiku dalam Sakramen,
saya memulai kesunyian suci. Ya, dengan pertolonganMu yang ilahi dan pasti tidak
pernah gagal, itu akan menjadi kesunyian yang suci!...Oh kesenangan hatiku,
satu-satunya hartaku dan kesenangan tertinggi jiwaku, dari kedalaman kesengsaraanku
dan dengan segala kemungkinan semangat kelemahanku, aku ya, aku sangat menyembah
dan mencintaiMu.
6) Sabda Allah adalah Firman Tuhan, suara Tuhan yang menginspirasi; yaitu, dialog Tuhan
dengan jiwa; karena itu semacam Ekaristi spiritual. Sabda Tuhan yang kita dengar baik dari
pelayan Tuhan, dan dari Para pemimpin, dari bacaan rohani, dalam meditasi, dalam ilham
batin, itu adalah sabda Allah: Sabda Allah, Allah sendiri.
7) Yesus, Yesus….Di situlah Dia menatapku! Tatapan ilahi-Nya menembus.
Masuklah, mengamati semua yang melintas dalam jiwaku... Yesus, Yesus lihatlah aku
senantiasa! Menyatukan hati ke hati dengan Yesus! Hiduplah dalam tabernakelNya…
Hiidup di dalam lambung Yesus! Yesus hiduplah di dalamku…selalu di dalamku…
selalu di hatiku.
8) Kemarin malam di depan tabernakel inilah pemikiran yang Yesus mengilhami saya:
menderita untuk satu karya yang baik, setelah melakukan tindakan amal kasih,
itu adalah rahmat. Semoga Yesus membantu kita dalam menyelamatkan jiwa-jiwa yang
disayanginya dan menguduskan kita.
9) Hari ini memulai novena Santo Yosef. Hari ini adalah pesta emas Komuni Pertama Madre.
Lima puluh tahun Komuni!!! Trimalah, kalian semua, Komuni Kudus pada hari-hari ini,
dengan semangat yang besar, sebagai silih atas Komuni yang diterima dengan buruk olehku .
Dan selanjutnya kita berharap pesta St. Yosef akan menjadi pesta Ekaristi yang penuh rahmat.
10) Juga pagi ini, meski tanpa meja Ekaristi surgawi, saya sangat merasakan dan masih
merasakan kesan manis Yesus dalam diri saya.
Wajah yang menggemaskan itu, dicium oleh Yudas…
Saya yakin bahwa Yesus bahagia dengan para mempelai dan putri-putriNya
Kongregasi ini.
11) Jiwa-jiwa biasa, kasar, kasar dalam berbicara, dalam menjawab, dalam berurusan
dan bahkan dalam berdoa tidak dapat menikmati, mendengar, melihat Yesus karena mereka
tidak hidup seperti malaikat Ekaristi di Kemah Suci. Terserah kita untuk memikirkannya
dengan serius.
12) Dengarkanlah, putri-putri, nasihat Madre yang bibirnya masih memerah oleh Darah Yesus
Ekaristi yang paling berharga; sering-seringlah merenungkannya dan kamu akan bahagia.
Dan kamu juga akan membahagiakan jiwa-jiwa yang akan mendekati kalian, untuk membawa
mereka lebih dekat kepada Yesus.
13) Dalam persiapan untuk Perjamuan Kudus, saya bermaksud untuk melakukan setiap saat
banyak perbuatan iman sebanyak jumlah bintang di cakrawala yang saya juga tempatkan
sebagai lampu di depan Sakramen Mahakudus.
14) Berapa banyak langkah yang akan saya buat di biara, di mana saya akan diutus oleh
ketaatan dan amal kasih, saya meminta dari kamu banyak jiwa, jiwa orang-orang berdosa,
dan saya memintanya untuk Hati Yesus, dalam nama Yesus, untuk DarahNya yang berharga.
15) Roti mistis ini memberi hidup dan kekuatan untuk menanggung,penderitaan dan
kelelahan dengan rela; untuk itu kamu akan mampu mempertahankan pergumulan besar
sehari-hari dan kamu akan menjadi lebih lemah lembut dan rendah hati di bawah teguran,
lebih sabar dalam kerja keras, lebih bersemangat dalam kasih, lebih siap dalam kepatuhan,
lebih bersungguh-sungguh dalam mengucap syukur, lebih murah hati dalam berkorban, lebih
ceria dalam penderitaan, lebih kristiani, lebih kudus, lebih sempurna dalam segala hal.
Tapi semua ini dengan syarat, bahwa, kamu dalam hening…kamu membiarkan Dia berkarya.
16) PutriKu, ketika anda pergi mengunjungiKu dalam Sakramen Agung Ekaristi, anda benar-
benar ada di hadapanKu dan Aku hadir untukmu. Yesusmu, yang sama yang telah pernah
menyembuhkan orang sakit di jalan-jalan Yudea…menpertobatkan orang berdosa.. Di sini
Aku menerimamu untuk mendengarkanmu, menjawab anda dan mengabulkan anda, dan
anda menemukan Aku di antara jajaran malaikat yang mempersembahkan hadiah-hadiah
mereka bersama denganmu. Anda tidak akan menemukan tempat yang lebih suci di seluruh dunia!
17) Jiwa yang terkait erat dengan Yesus-Osti tidak pernah berkata cukuplah.
Dia mendengarkan Yesus yang memberitahukannya dalam setiap misterinya, dalam
pengorbanannya: " jadilah Kudus seperti Aku
kudus ". Undangan ini mendorongnya,
semakin
mengobarkan cintanya sampai dia menjawab: "Ini aku, aku akan mengikutiMu kemana-
mana". Dia ingin segalanya mati di dalam dirinya....artinya, penilaiannya, keinginannya,
kecenderungannya, agar lahir dan batin di dalam Yesus Kristus, hidup hanya dengan
semangat pengorbanannya, persembahannya, dikorbankan, dihabiskan dan dikhususkan
untuk Tuhan dan Gereja.
18) Menerima Yesus sebagai Gembala: berdoa untuk yang teraniaya. Menerima Yesus yang tersalib, berdoa untuk orang-orang kafir. Menerima Yesus sebagai Gembala: berdoa untuk milisi. Menerima Yesus sebagai Gembala: berdoa bagi milisi. Menerima Yesus sebagai Mempelai: berdoa untuk para narapidana. Menerima Yesus sebagai Raja Damai: berdoa bagi para student. Menerima Yesus sebagai Penghibur ilahi: berdoa bagi yang menderita. Menerima Yesus sebagai Perantara ilahi: berdoa untuk perdamaian dalam keluarga. Menerima Yesus sebagai model ketaatan: berdoa untuk para religius. Menerima Yesus sebagai Raja: berdoa untuk perdamaian dan prinsip-prinsip kristiani. Menerima Yesus sebagai Guru: berdoa bagi para misionaris.
19) Minat, cinta, keserakahan untuk pengorbanan kecil. Dengan mereka, oh Yesusku, aku akan menghiasi Hati Ekaristi-Mu setiap saat…Ekaristi adalah anugerah yang luar biasa! Rahmat yang luar biasa! Sungguh hadiah yang tidak bisa dipahami! Terima kasih, oh Yesus, terima kasih! Saya berterima kasih dengan hati dari semua makhluk baik di langit maupun di bumi.
20) Pergilah di hadapan Sakramen Mahakudus, kalian yang merasa gelisah dalam jiwa dan mencari kedamaian, dan di sanalah, berlutut, memiliki keberanian untuk berkata kepada Tuhan, dengan tenang dan dengan keinginan yang tulus untuk didengarkan, doa berikut: O Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, dengarkanlah aku.
21) Saudaraku, saya merasa bahagia pada hari ketika anda bersumpah setia kepada Tuhan di kaki altar dan mengorbankan dirimu kepada-Nya dengan kaul-kaul suci… Lebih bahagia lagi ketika untuk pertama kalinya saya melihat Hosti yang putih diangkat oleh tangan sucimu; sekarang saya sangat senang mengetahui bahwa saya adalah saudari seorang misionaris: apa jadinya, oh saudaraku, yang sekarang telah menjadi Pastor Tarcisio, bagaimana jadinya jika saya akan dapat menyatakan diri sebagai saudari seorang martir, dan sungguh, Tarcisio baru?
22) Anda adalah seorang imam dan anda tidak akan kekurangan Ekaristi, artinya:tidak akan ada kekurangan apapun. Kemartiran karena iman disebabkan oleh cinta: kemartian cinta disebabkan oleh iman.
23) Saya tinggal hanya sedikit dekat tabernakel; saya hanya menyampaikan pada Yesus isi hati saya, singkatnya: beberapa menit: saya melihat... dan saya menemukan diri saya tertipu: satu setengah jam telah berlalu... Saya pulang dengan bahagia...Jam benar-benar buruk,itu tak terhindarkan!... hanya perlu memberinya berkah.
24) Kemarin malam saya menarik diri dalam arti, saya meninggalkan Tabernakel Suci pada jam 10, tetapi saya telah rasa sakit; itu usaha terlalu berat untuk meninggalkan Yesus sendirian sepanjang malam… Manisnya cinta, manisnya cinta berubah menjadi kemartiran ketika mencapai titik tertentu.
25) Yesus kemudian...Dia sudah mengatakan kepada saya bahwa Dia menunggu saya malam ini (Kamis) di sana, di sebelah tabernakel.. Senin...Dia selalu ada di sekitar saya...Saya pergi ke sekolah dan akhirnya Dia memberitahu saya... "Tunggu, Aku ingin menhiasimu nanti". Tapi saya bertindak acuh tak acuh (Kasihan Yesus)! Dan Dia: “Aku ingin menghiasimu dengan nilai cinta!: dengan nilai cinta, mengerti? Kata ini menyintesis betapa hebatnya jiwa dalam semua kepahlawanan yang dapat dilakukannya. Renungkan dalam dirimu sendiri dan pikirkan bahwa ini adalah keinginanKu."
26) Saya menyimpan semuanya di sini di dalam hati saya kurban Misa Kudus yang paling berharga, yang dipersembahkan olehmu dengan begitu semangat cinta kasih kepada Bapa surgawi untuk putri ini yang rendah dan malang ini. Saya senang memikirkan anda; tampak bagi saya bahwa hadiah yang berharga dan istimewa telah disimpan dalam diriku, bahwa kesempatan besar (Corpus Domini), kemuliaan hatinya dengan kejutan besar membuatnya lebih berharga.
27) Saya juga (meskipun paling tidak layak) " virgo sacerdos " yang dipersembahkan kepada Tuhan, dan Gereja, secara spiritual akan mengangkat "Piala keselamatan" dengan tangan perawan saya, saya akan memohon atas nama Tuhan rahmat dan berkat surgawi, seperti yang diinginkan hatinya.
28) Suara buruk mengulangi kepada saya: kebajikanmu terlalu goyah: anda tidak akan melanjutkan. Dan sebaliknya aku menginginkannya, aku menginginkannya, aku menginginkannya...O Yesusku, aku ingin menjadi orang suci: menjadi jiwa Ekaristi. PenghiburMu, tinggal di dalam Engkau dan bersamaMu, mempersembahkan diriku untuk tujuan suciMu kepada BapaMu yang ilahi. Engkau tidak meremehkan keinginan kuat saya, Engkau sendiri yang menginspirasinya dalam diriku, Engkau sendiri menginginkan ini, bantulah saya.
29) Marilah kita mempersenjatai diri dengan kepercayaan yang besar kepada-Nya dan dengan itu di dalam hati kita memprotes bahwa kita ingin berada di garis depan… garis – tepat di garis…api – api penghancur segala kekurangan kita: api cinta yang menyala-nyala yang bercita-cita hanya untuk memberikan kembali kepada Yesus yang Tersalib dan Ekaristi sebanyak mungkin pertukaran cinta yang layak. Cinta yang membara, semangat yang membara, keterpisahan dari segalanya - penghinaan terhadap diri kita sendiri - cinta penderitaan - keinginan untuk menderita - kekuatan untuk menderita - rahmat untuk dapat menderita dan dapat menyirami, dengan darah kita, jiwa-jiwa yang telah ditebus, karya Kristus.
30) Jiwaku selalu terbang, seperti rusa yang haus, ke tabernakel suci: Cinta!...Ya, selalu mencintaiMu!... sesaat hilang tanpa mencintaiMu, tetapi itu sedikit pula, bagaimana mencintaiMu untuk mereka yang tidak mencintaiMu?... Bagi mereka yang tidak telah mencintaimMu? Untuk siapa yang sayangnya tidak mencintaiMu? Untuk mereka yang tidak akan mencintaiMu? Beri aku kekuatan cinta!.
31) (Pada Komuni Ekaristi) pergi…tolong aku…selamatkan jiwa itu!…Kerasnya musim harus meningkatkan kobaran hatimu. Tolong Aku…Aku…akan membantumu (Sore) Yesus berbahagia!.
32) "Kamu harus selalu menempatkan bunga bakung perawanmu di taman Ekaristi: setiap hari kamu harus mempersembahkannya kepadaKu segar dan berharum, indah, putih...Oh, putinya adalah kesukaanKu!". (Malam) Rahmat indah yang diberikan kepada saya oleh Yesus: secara resmi terkait dengan hidupNya.
33). Apakah anda tahu dari mana sering kali bunga bakung muncul untuk seorang perawan? Dari sukacita Ekaristi. Jadikanlah hari ini ada jiwa yang memahami bagaimana dari Ekaristi terpancar kegembiraan surgawi yang menggembirakan jiwa, lakukanlah dengan komitmen dan anda akan memiliki jiwa yang dikuduskan untuk keperawanan.
34) Cintalah yang menguasai hati jiwa perawan, mempelai-mempela Yesus; memelihara, menghaluskan, menyempurnakan kecintaan terhapad santapan Ekaristi yang diterima, dengan persiapan baik, penuh kasih sayang, yang tanpanya cinta akan layu dan mati.
35) Saya mendekatiMu dengan penuh hormat. Hari ini…jiwa yang menyembah sebagai kompensasi atas sikap tidak hormat yang digunakan terhadap Sakramen Mahakudus. Persembahan jasa Yesus sendiri dan jasa Perawan Tersuci ditujukan untuk kemuliaan yang lebih besar dari Hati Ilahinya.
36) Pada Perjamuan Kudus: "Aku telah memberimu teladan, sehingga apa yang telah Kulakukan, kamu juga harus menirunya". (Sore). Ya, saya waspada untuk mengulangi pada diri saya sendiri: " Begitulah cara Yesus melakukannya ? “
37) Pada Perjamuan Kudus: pemikiran yang diungkapkan oleh Yesus: "Buka hatimu dan izinkan aku masuk ... Kamu akan menghirup RohKu, kamu akan hidup denganNya, kamu akan berbicara dengan kebijaksanaanKu, dengan kedamaianKu, dengan KebenaranKu. Hari ini anda harus selalu melihat Aku di dalam diri anda dalam bentuk yang mutlak dan memberi kehidupan, dalam api yang dinyalakan oleh cinta yang tak terbatas!”. Sore : Aku memanfaatkan hidup Yesus dalam diriku untuk meminta banyak rahmat…
38) Ave Maria, lagu-laguku untukMu bulan ini… berilah aku Yesus dalam Ekaristi Kudus! Ave Maria! Yesus: “Aku akan mengajarimu menyanyikan pujian untuk ibuKu… ibumu. Setialah, ikutilah Aku dengan cinta dan kamu akan melihat cahaya baru di dalam Hati Bintang KejoraKu dan kejoramu”.
39) Yesus dalam Perjamuan Kudus mengulangi kepada saya: “Biarlah Israel berkata, berkatalah Keluarga Harun, serta orang yang takut akan Tuhan; bahwa belaskasihanNya tetap untuk selama-lamanya.” Jadi hari ini anda harus memikirkan Maria, seperti itulah pokok pembicaraan anda, begitulah kesan yang harus merajai anda hari ini.
40) Cahaya baru dipancarkan dari Ekaristi dan menyatakan Maria SS. dalam keindahan persembahanNya di Bait Allah...Allah menempatkan Tabernakel-Nya di dalamNya, di mana Putra Yang Mahatinggi nantinya akan ditempatkan.
41) Penebus, dalam menepatkan kurban suci di altar, ingin dengan cara tanpa darah, memperbaharui setiap hari di mata Allah dan manusia, pengorbanan berdarah yang Ia telah buat dari dirinya sendiri di atas mezbah Salib. Oleh karena itu, menyaksikan pengorbanan yang menyelamatkan ini, kita harus mengingat sifat cinta yang terakhir itu, berdoa kepada Tuhan dalam nama-Nya, dengan yakin bahwa pada saat Misa Kudus langit terbuka di atas kita dan rahmat ilahi yang melimpah turun ke atas kepala kita.
42) O Yesus Penyelamat jiwaku, betapa aku harus mencintaiMu sebagai balasan atas apa yang Engkau telah lakukan untuk menyelamatkan aku. Oh! Dari saat pertama Inkarnasi ilahiMu hingga Kalvari, tidak ada yang lain selain rangkaian pengorbanan demi cinta manusia. Oh, jika saya mempertimbangkan satu per satu rahmat yang diterima dariMu, saya akan bersujud di tanah penuh kebingungan. Tetapi Engkau memanggil saya, mengingatkan saya tentang penetapan Sakramen Mahakudus, Engkau memberi tahu saya: "O, jiwaku yang sangat Aku sayangi, jangan menunda, datang, dekatilah perjamuan surgawi, dan di sini Aku akan membiarkanmu merasakan yang abadi”. Jadi aku datang. Maafkan aku, oh Juruselamatku, maafkan aku. Masuklah ke dalam hatiku yang miskin ini.
43) Ya Yesus, saya puas dengan padang rumput surgawiMu. Inilah saya disegarkan oleh minuman yang menumbuhkan para perawan: sekarang saya tidak menginginkan lebih. Tetapi Engkau, Gembala Ilahi, jangan menghilangkan saya dari padang rumput surga ini. Berilah makanan kepada jiwaku dengan rahmatMu, arahkanlah langkahku, lindungilah aku dari serigala yang berusaha melahap kemurnian hatiku, dan berikanlah kepada jiwaku semua yang dibutuhkan untuk tetap setia kepadaMu sampai mati.
44) Bersukacitalah, hai jiwaku, bahwa sekarang dokter ilahimu Yesus dalam Sakramen telah datang untuk menyembuhkanmu. Jadi tidak ada lagi kesombongan dengan sesamamu, tidak ada lagi kenikmatan indria, tidak ada lagi kemalasan dalam doa. Tidak, tidak pernah lagi, tidak pernah lagi ada ketidakesetiaan! Sekarang setia dan bersemangat, dengarkan inspirasi ilahi dan dengan dokter di sisimu, anda pasti akan mendapatkan obat untuk setiap kesengsaraan spiritual. Karena itu teguhlah dan jangan pernah menjauhkan diri dari Yesus dalam Sakramen, obat penyembuhan bagi jiwamu.
45) Inilah saat bahagia dimana mempelai pergi menemui kekasih tercinta. Ya, anda datang kepadaKu dengan jujur, kemerahan, penuh kemenangan. Tapi Aku, miskin dan sengsara, kotor dengan kesalahan dan kelemahan, tidak berani mengarahkan langkahku kepadaMu. Tapi apa yang saya katakan? Yesus, Yesus terkasih, ah! silakan datang, masuklah ke dalam diriku; tapi pertama-tama tutupilah aku dengan pakaian cintaMu. Engkau sendiri sudah cukup bagiku: cintaMu sendiri akan menjadi kegembiraan hidupku, manisnya kematianku. O Yesus yang baik, jadilah selalu cintaku!
46) Dalam persiapan untuk Perjamuan Kudus, saya bermaksud untuk melakukan setiap saat sebanyak mungkin tindakan pujian karena ada nada yang mengiringi semua keharmonisan surga dan bumi, dan semua ini bersatu dengan semua tindakan dari setiap jenis yang telah dilakukan dan itu akan dilakukan untuk selama-lamanya, oleh dirimu o Yesus yang baik, oleh Maria Yang Mahakudus, oleh Santo Yosef, oleh semua orang kudus di surga dan oleh semua jiwa yang saleh di bumi.
47) Kesengsaraan jiwaku dan kepahitan hati telah menyebabkan aku tidak melakukan apa-apa selain tindakan pengabaian, penuh keyakinan dan cinta. Oh! Betapa baiknya Engkau dengan saya, Guru ilahiku, dalam menepatkan Sakramen cinta ini: dengan saya yang sangat membutuhkan mencintai dan menemukan hati untuk meletakkan hatiku; dengan saya yang sangat membutuhkan penghiburan untuk sampai ke sana.
48) Inilah aku ya Yesus...inilah aku di ruang perjamuan: di sini Dia ingin saya menghabiskan waktu: di sini Dia berkenan berbicara kepada hatiku yang susah. Dia ingin Prapaskah tahun ini menjadi Prapaskah Ekaristi, oleh karena itu semua menjadi latihan Ekaristi...Hidup Ekaristi bersama Dia.”Tetapi Ekaristi berkata kepadaku, Dialah berarti korkan yang sempurna:anda harus siap untuk itu”
49) Ekaristi ilahi, betapa tak terperikanmu menghibur jiwa peziarah yang dengan sia-sia mencari kebahagiaannya di tempat lain selain di dalam dirimu! Beri aku, ya Yesus, selalu bernafas dan hanya “aura” paling murni dari Tabernakel EkaristiMu!…Cinta!..."
50) Selalu di kaki Tabernakel kudus. Berdoalah untuk para pendosa, untuk yang ada dalam sekarat maut, untuk orang-orang kafir, untuk para misionaris, dll…, untuk seluruh dunia. Penawaran rangkap tiga dari Misa-Misa kudus dirayakan pada malam hari. Doa untuk jiwa di api Penyucian.