SEJARAH DAN TRADISI
Generasi-generasi
Kristen, telah memiliki keinginan yang terdalam untuk mengenal ciri-ciri Wajah
Yesus, di mana Injil berbicara tentang itu, sehingga sejak abad pertama,
gambar-gambar Yesus diedarkan sebagai gambar-gambar autentik. Sampai
gambar dari Veronika pula disamarkan (gambar yang benar) seperti dalam Injil
apokrif pada abad ke II.
Pada abad
pertengahan, gambar-gambar yang paling terkenal adalah Wajah dari Edessa dan
dari Kamulia. Yang pertama dianggap sebagai lukisan yang dibuat oleh Sang Guru yang dikirim
kepada raja Abgar Ukkama bersama sepucuk surat.
Pada abad IX
sudah dibicarakan tentang gambar Wajah Kristus yang ada di Basilika Santo Petrus-Roma.
Kultus dan devosi kepada Wajah Kudus dari Timur disebarkan ke Barat dan pada
abad XIII muncullah kelompok-kelompok pelukis yang disebut “Pictores
Veronikarum”. Di antara Wajah-Wajah
yang terkenal, kita mengingat Wajah Kudus di Genova, di
Laon, Wajah Kudus St.Petrus di Monopello, di Lucca
dan secara istimewa Wajah yang terlukis di Kain Kafan di Turin. Wajah itu diungguli melalui potret yang dibuat oleh fotografer Pia yang dengan
mencuci rool, pada tahun 1898, mendapatkan satu gambar tubuh dan Wajah mulia
dan indah.
Itulah
penemuan yang sungguh indah dan telah diakui oleh banyak orang diseluruh dunia
sesudah potret-potret lainnya.
Lagi pula
Wajah dari kain Kafan, adalah satu-satunya yang bersejarah.Tentang
gambar-gambar ”akeropite” dan cerita-cerita, memang
patut dihormati dan Wajah Kristus dari Kain Kafan pantas diakui melalui
peneliti–peneliti dari ilmuwan. Kita yakin bahwa Yesus telah memberi Gambar-Nya
bagi kepercayaan dan devosi manusia yang percaya kepada-Nya.
Murid-murid
Emaus telah mengenal Yesus bukan karena mereka melihat Wajah-Nya, tapi mereka
percaya akan Sabda-Nya dan dalam memecahkan roti.
Kesebelasan
murid di ruang perjamuan terakhir, mereka pula telah melihat Wajah-Nya, tapi
mereka percaya hanya pada waktu Sabda-Nya menjadi nyata.
Petrus dan
Magdalena menjadi percaya berkat pengalaman hati mereka, yang telah membuka
peluang akan iman kepada Sang Penyelamat dan Penebus. Demikian juga yang
terjadi pada Saulus, yang menerima penglihatan, menjadi percaya, dan mulai
menyebarkan Injil Yesus. Gereja
sampai kini telah melihat Wajah Yesus melalui iman dan Sabda-Nya. “Apa yang
kamu perbuat kepada salah satu orang yang kecil ini, kamu telah melakukannya
bagi Aku”.
“Ketika
Aku lapar dan haus kamu telah memberi Aku makan dan minum.”
“Ketika
Aku sakit dan dipenjarakan, kamu
telah mengunjungi Aku”.
“Ketika
Aku telanjang kamu telah memberi Aku pakaian.”
Nessun commento:
Posta un commento