Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
“Ketika kita menghadiri Misa kita tidak datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah, mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa yang kita butuhkan” Cardinal Arinze
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Seiris
roti dan seteguk anggur memang terlalu sedikit untuk mencukupi kelaparan dunia.
Tetapi Tuhan sendiri, yang mengumpulkan dan memberikan pangan kepada umat-Nya,
yang akan memperkuat mereka. Dengan iman hendaknya kita terima hidup melimpah
yang dikorbankan oleh Kristus dalam Ekaristi tanpa memperhitungkan
kelemahan-kelemahan kita. Seperti para rasul ketika terjadi mukjizat
perbanyakan roti itu, kita hendaknya kini menjadi rahmat Allah (1Kor 4:1)
Hari Raya Tubuh dan darah Kristus, sebagai
PERAYAAN: hendaknya kita
berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi dengan kondisi yang laiak, baik fisik
maupun hati dan budi.
Sebagai KURBAN : Ekaristi mengingatkan
kita akan kurban Kristus (sengsara, wafat dan bangkit). Oleh karna itu, hendaknya kita bersyukur
atas besarnya kasih Tuhan yang mau berkurban demi keselamatan kita. Dan
hendaknya pengorbanan Kristus mendorong kita untuk berani berkorban dan mau
berkorban melalui sikap "peduli dan berbagi".
Sebagai PERJAMUAN : Di dalam perjamuan Ekaristi,
Kristus sendiri yang menjadi Tuan Rumah sekaligus santapan, karna Yesus
memberikan Tubuh dan DarahNya dalam rupa roti dan anggur. Setiap kali kita
menerima komuni kudus, kita menerima Yesus Kristus dalam diri kita. Apa yang
dimakan dan diminum senantiasa mempengaruhi orang yang memakan dan meminumnya.
Maka dengan menerima dan menyantap Tubuh Kristus diharapkan kita hidup dan
bertindak sesuai dengan perintah dan sabda Kristus, dan dengan demikian menjadi
sahabat-sahabat Yesus.
Maka semoga Hari Raya Tubuh
dan Darah Kristus ini membangkitkan rasa hormat kita terhadap perayaan Ekaristi
serta mendorong kita unyuk berani dan mau berkorban melalui sikap peduli serta
berbela rasa, serta sekaligus menguatkan kita untuk menghidupi semangat Kristus
di dalam hidup harian kita. Bersama St. Thomas Aquinas marilah kita turut bermadah "Panis Angelicus fit panis hominus .. ... duc
nos quo tendimus ad lucem quam inhabitas "Roti Malaikat menjadi santapan manusia ...
... antarlah kami ke Cahaya di mana Engkau berada".
Bersembah, bersujud, berterima kasih dan bersyukur...
" Tinggallah bersamaKU "
Nessun commento:
Posta un commento