Marilah kita
memperhatikan penderitaan Yesus yang besar dan kerelaan besar untuk menderita
dari seorang suster, yang harus berusaha untuk semakin menyesuaikan diri kepada
Wajah yang dipuji itu, sehingga setiap orang yang menjumpai dia, dapat melihat
dalam diriNya corak-corak sang Guru Ilahi.
Seorang suster
Wajah Kudus harus selalu rendah hati, siap sedia untuk menderita dan
menyerahkan diri dalam segala-galanya kepada karya Allah dalam dirinya;
pencaharian kehendak Allah baginya menyerupakan opsinya yang mendasar, yang
mengakibat keterpatrian Wajah yang dirusak itu dalam dirinya, dengan Cara yang
mana Kristus menyerahkan diri-Nya dalam tangan BapaNya, dengan memuliakan-Nya
melalui penderitaan, wafat dan kebangkitanNya.
Nessun commento:
Posta un commento